Jumat, 17 Oktober 2008

Kader PMII Jangan Terjebak Politik

Amin: “Saya Juga Produk PMII dan Ansor”

Jika ingin menjadi pemimpin masa depan yang sukses, maka jangan setengah-setengah berkiprah di organisasi. Kalau setengah-setengah, hasilnya juga tanggung. Sebaliknya, kalau total dalam mencintai organisasi, maka hasilnya akan memuaskan. “Organisasi terbukti sering melahirkan pemimpin. Karena itu saya berharap kader NU juga harus total di PMII,” tukas pentolan PMII, Amin Said Husni dalam “Dialog Pemuda & Pelatihan Kader Lanjut” di aula Kantor PCNU, Jember kemarin (17/10).


Tokoh yang baru saja terpilih sebagai Bupati Bondowoso itu menyatakan, apa yang dia dapat sekarang adalah berkat ketekunannya dalam berorganisasi (PMII). Dikatakannya, sejak dulu dirinya aktif di berbagai sayap organisasi NU seperti PMII, Ansor dan sebagainya, sehinga itu menjadi modal ketika terjun ke masyarakat. “Saya ini adalah produk PMII dan Ansor, dan dari dulu saya total berorgnisasi. Dan kalau akhirnya saya jadi bupati, itu juga berkat tempaan di PMII,” tukas Amin disambut tepuk tangan hampir seratus pengururs PMII dari berbagai Perguruan Tinggi di Jember.


Dalam dialog yang diselenggarakan PC. PMII, dengan tema “Menciptakan The Next Leader ala PMII Untuk Merebut Estafet Kepemimpinan Bangsa” itu, juga dihadiri Mantan Ketua Korcab PMII Jawa Timur, Hendro Tri Subiyantoro. Ia menghimbau agar PMII juga harus mengarahkan akivitasnya ke upaya peningkatan ekonomi umat. Sebab, saat ini yang sangat dibutuhkan masyarakat adalah peningkatan ekonomi. “Jangan terlalu terjebak dalam arus permainan politik. Cobalah kita begerak di economic sociaty” ulasnya.


Hendro menambahkan, kedepan konsep kaderisasi PMII sudah harus mulai diperbaiki dengan konsep yang lebih merakyat. Sehingga kelak alumni PMII lebih peka terhadap kepentingan rakyat. Dan tidak sepenuhnya menjadikan politik sebagai pelabuhan karir. Sebab jika itu yang terjadi, maka kepentingan rakyat kerap dikesampingkan. “Kalau politik an sich, itu yang susah. Kita juga harus menata kepentingan umat, baik dengan pikiran, tenaga dan sebagainya,” tukas petinggi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur itu(*).


Tidak ada komentar: